Friday, March 15, 2013

Cerita tentang sahabat gw Tijar Azhari dan kehidupan berorganisasi kami


Hari ini Jumat 15 Maret 2013 pukul 21.00 gw kaget dapet telpon dari sahabat lama gw Tijar Azhari. Gw kaget karena udah lama banget gak komunikasi. Tijar adalah sahabat gw sejak kelas 1 SMA dulu. Sempat Satu kelas sewaktu kelas 1 dan 2 SMA, lalu lanjut kuliah di tempat yang sama di UNJ, ngekost bareng, diospek bareng, kehabisan duit bareng, tidur di stasiun bareng, berwirausaha bareng, dan beruntung gak ada niat nikah bareng (karena kayaknya dia bakal nikah di usia yang lebih tua dari gw, hehehe).

Pilihan kami untuk satu kampus memang kami rencanakan sejak SMA dan berjalan sempurna. Pada Akhirnya  gw dan Tijar pun kuliah satu kampus meskipun di jurusan berbeda. Gw di Jurusan Teknik Mesin dan Tijar di Jurusan Teknik Elektro. Awal kuliah kita masih satu kosan hingga pada akhirnya di semester 3 kita mulai berbeda kesibukan. Tijar lebih memilih Pulang-Pergi Jakarta-Bekasi sedangkan  gw masih ngekost di tempat yang sama. Gw memanfaatkan keadaan gw sebagai anak kost untuk aktif di organisasi kampus sedangkan Tijar aktif di organisasi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Perihal pengalaman organisasi, Tijar gak diragukan lagi. Beda banget sama gw. Sejak SMA Tijar udah aktif organisasi dan menjadi ketua rohis SMAN 3 Karawang. Bukannya gw gak punya jabatan sih, karena pada periode yang sama gw juga menjabat sebagai wakil ketua Pramuka di SMA yang sama. Tapi ya gw gak meninggalkan kesan apa2 saat menjabat wakil ketua tersebut. Saat itu gw rada Bengal sih, daripada ikut latihan begituan ya gw prefer ngeband dan nongkrong2. :p . Gw terpilih mungkin karena menang populer doang saat itu (preeeeeeeet :D) . dan akhirnya gw sama sekali gak belajar berorganisasi dengan baik dan benar hingga masa jabatan gw berakhir. Dari situ gw memutuskan untuk tidak mengulangi hal yang sama ketika berorganisasi di kampus. Hal tersebut sangat bertolak beakang dengan totalitas Tijar dalam jalankan organisasinya. ( salutt :D )

Awal karir organisasi gw di kampus dimulai dengan gw ikut OPMAWA (organisasi pemerintahan mahasiswa) dan gw memilih di jalur eksekutif. Akhirnya gw bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Waktu itu gw jadi anggota departemen humas. Baru beberapa bulan jadi anggota, gw tepilih menggantikan Kepala Departemen dari angkatan senior yang Resign. Jabatan gw bertahan hingga masa kepengurusan angkatan gw (2 periode).  Disini gw bener-bener belajar berorganisasi dengan benar. semua gw pelajari detail dari dinamika organisasi,  jalur birokrasi, retorika, aksi, dan lain-lain. Sedangkan untuk UKM (Unit Kegiatan mahasiswa), gw ikut Unit Kesenian Mahasiswa Sub Unit Band. Ketika gw lagi getol-getolnya belajar organisasi di kampus, Tijar masih belum terdengar gaungnya. Tijar masih berkutat kuliah dan urus remaja masjid di tempat tinggalnya.

Pengalaman demi pengalaman terus gw dapatkan. Yang paling mengesankan adalah ketika gw dan teman gw Tommy, teman satu jurusan, satu angkatan, dan sesama anggota UKM yang baru dilantik terpilih untuk menjadi bagian dari tim paduan suara dalam acara pelepasan kontingen SeaGames di Istana Negara. Presiden, Ibu Negara, dan Menteri-menteri Kabinet Indonesia bersatu jilid I semuanya udah pernah gw salamin. Sampai disini Tijar masih belum ada tanda2 kehidupan. Hehehe :D

Selesai kepengurusan BEM Jurusan, gw bergabung di BEM Fakultas Teknik. Tapi karir organisasi gw disini sama sekali gak berarti. Gw stak karena kuliah yang mulai butuh konsentrasi tinggi. Akhirnya gw piih vakum. Dan ketika gw vakum, tanpa disangka-sangka akhirnya Tijar muncul ke permukaan dan mampu beradaptasi dengan cepat sehingga di awal kemunculannya Tijar langsung menjadi Ketua BPM-FT (lembaga Legislatif untuk lembaga eksekutif di lingkungan fakultas teknik). Karir organisasinya terus meningkat ke tingkat universitas.  Menjadi Sekjen Majelis Tinggi Mahasiswa, LDK, dan lain-lain. Untuk organisasi eksternal kampus, Tijar terpilih menjadi Ketua Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Koor.Kom Fakultas Teknik UNJ.

Akhirnya waktu mempertemukan kami kembali. Tijar yang sudah terlebih dahulu aktif di HMI mengajak gw untuk gabung. Gw tertarik karena pada saat itu gw liat terjadi perubahan dahsyat pada pemikiran Tijar. Gw berpikir itu efek atau pengaruh dari lingkungan organisasi HMI. Dan akhirnya gw pun bergabung. Banyak pengalaman berharga dari kebersamaan gw dan Tijar di HMI. Bikin seminar nasional bareng, ngerajut ide bareng buat ngembangin organisasi, dan sebagainya. Banyak waktu dihabiskan bersama disana..

Setelah berakhirnya periode kepengurusan di HMI, gw dan Tijar masih ada dalam nuansa bersama, tapi kondisi berbeda. Kali ini orientasi dalam isi kepala kami adalah usaha dan bisnis. Akhirnya kami bertemu dengan Akbar. Ide usaha kami sepakati untuk membuat usaha pencacahan sampah plastik. Setelah melewati berbagai proses panjang dan berliku, akhirnya kami bisa mengumpulkan modal dan membeli berbagai keperluan bisnis ini hingga benar-benar siap untuk beroperasi. Usaha sempat berjalan, Akan tetapi semua tidak sesuai harapan. Berbagai faktor dan tantangan sangat kuat melintangi langkah kami. Pikiran bercabang. Sulit untuk jalani bisnis dan skripsi bersamaan. Akhirnya kami sepakat tidak melanjutkan bisnis ini lagi.
Kebersamaan kami tidak berakhir disini. namun jalan hidup kami mengharuskan kami jalani hidup sendiri-sendiri. Bahasa kerennya sih yang terpisah Cuma badan, tidak pemikiran. :D . Akhirnya Tijar memutuskan untuk meninggalkan zona nyaman di asrama dan mulai belajar dengan keras untuk menguasai Total Mind Learning di tempat kerja barunya PT.Prima STudy. Entahlah itu ilmu apa. Mungkin next gw akan interview tijar buat jelasin total mind learning tersebut. Yang pasti itu ilmu mahal. :D hehe.

Akhirnya gw focus pada skripsi gw disini dan Tijar fokus pada pekerjaannya dan juga skripsinya. Hampir satu tahun kami tidak berjumpa hingga akhirnya kami berkomunikasi lagi tadi. Luar biasa perkembangan pemikiran yang terjadi antara kami. Ya sejauh ini kami masih memiliki kesamaan visi dan pandangan terhadap kehidupan. Hanya jalur penempaan diri dan struktur bahasa saja yang berbeda. Dan terakhir gw kutip kata-kata Tijar yang buat gw merinding : “dunia sudah semakin gila, tidak ada batas diantaranya. Ada yang akan tersisihkan, dan ada yang akan bertahan. Mereka yang tersisihkan adalah mereka yang tak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan mereka yang bertahan adalah mereka yang kreatif beradaptasi dengan arus kemajuan zaman yang sangat deras dan keras. Terus kembangin diri dan Kembangkan potensi bay!”.

Terimakasih sahabat





Tijar (kiri) dan Bayu (kanan)
dokumentasi @ seminar alat berat 16/04/2011