Korosi Logam
Primary reference :
Fontana, Mars.G, Corrosion Engineering, Mc Graw-Hills, New york, 1987
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai berbagai benda yang terbuat dari logam seperti pagar halaman, pisau, paku, kawat, kerangka gedung bertingkat, kapal, dan berbagai jenis kendaraan, mengalami kerusakan pada permukaannya. Proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia disebut korosi atau sering dikenal dengan bahasa "karatan". berikut beberapa contoh benda yang sudah terkorosi :
jembatan yang terkorosi (sumber : kfk.kompas.com) |
baut dan mur pagar halaman yang terkorosi (sumber : doliphoto.wordpress.com) |
bodi mobil yang terkorosi (sumber : www.e-dukasi.net) |
Menurut hasil penelitian, zat-zat kimia yang ada di lingkungan seperti H20 (air) dan O2 (oksigen) dapat menyebabkan kerusakan atau korosi pada logam. Ironisnya gas-gas hasil pembakaran minyak bumi ataupun kendaraan seperti CO2 (karbon dioksida) dan SO2 (Gas sulfur dioksida) dalam keadaan lembab atau hujan dapat membentuk asam karbonat atau asam sulfit yang juga dapat mempercepat korosi pada logam.
(sumber: indonetwork.co.id) |
(sumber: http://kimia.upi.edu) |
Perhatikan contoh reaksi korosi yang terjadi pada logam besi berikut:
Korosi Besi Pada Kondisi Netral Atau Basa
|
Korosi Besi Pada Kondisi Asam
| |
Reaksi di Anode
|
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e-
|
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e-
|
Reaksi di Katode
|
½ O2(aq) + H2O(I) + 2e- → 2OH-(aq)
|
O2(aq) + 4H+(aq) + 4e- →2H2O(I)
|
Pada kondisi netral atau basa, ion Fe2+ dan OH- selanjutnya membentuk endapan Fe(OH)2. Di udara, Fe(OH)2 tidak stabil dan membentuk Fe2O3 xH2O. Inilah yang disebut karat. Pada kondisi asam, banyaknya ion H+ memicu terjadinya reaksi reduksi lainnya yang juga berlangsung, yakni evolusi atau oembentukan hidrogen menurut persamaan reaksi: 2H+(aq) + 2e- → H2(g). Adanya 2 reaksi di katode pada kondisi asam menyebabkan lebih banyak logam besi yang teroksidasi. Hal ini menjelaskan mengapa korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar daripada korosi dalam air.
Faktor Yang Mempengaruhi Korosi |
|
2. Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa korosi semakin dipercepat.
pengotor yang mempercepat korosi pada permukaan logam (sumber: http://rumahcor.com) |
3. Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.
bangkai kapal di dasar laut yang telah terkorosi oleh kandungan garam yang tinggi
(sumber: http://www.diveholidayisle.com)
4. TemperaturTemperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
knalpot kendaraan bermotor yang mudah terkorosi akibat temperatur tinggi
(sumber: http://202.43.165.157/gramedia/otomotif/otoweb/index.php?)
5. pH
|
Illustration | Form of Corrosion |
---|---|
This is also called general corrosion. The surface effect produced by most direct chemical attacks (e.g., as by an acid) is a uniform etching of the metal.
| |
Galvanic Corrosion
Galvanic corrosion is an electrochemical action of two dissimilar metals in the presence of an electrolyte and an electron conductive path. It occurs when dissimilar metals are in contact.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/galcorr.htm
| |
Concentration cell corrosion occurs when two or more areas of a metal surface are in contact with different concentrations of the same solution.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/conccor.htm
| |
Pitting Corrosion
Pitting corrosion is localized corrosion that occurs at microscopic defects on a metal surface. The pits are often found underneath surface deposits caused by corrosion product accumulation.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/pittcor.htm
| |
Crevice Corrosion
Crevice or contact corrosion is the corrosion produced at the region of contact of metals with metals or metals with nonmetals. It may occur at washers, under barnacles, at sand grains, under applied protective films, and at pockets formed by threaded joints.
| |
Filiform Corrosion
This type of corrosion occurs on painted or plated surfaces when moisture permeates the coating. Long branching filaments of corrosion product extend out from the original corrosion pit and cause degradation of the protective coating.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/filicor.htm
| |
Intergranular Corrosion
Intergranular corrosion is an attack on or adjacent to the grain boundaries of a metal or alloy.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/intercor.htm
| |
Stress Corrosion Cracking Stress corrosion cracking (SCC) is caused by the simultaneous effects of tensile stress and a specific corrosive environment. Stresses may be due to applied loads, residual stresses from the manufacturing process, or a combination of both.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/stresscor.htm
| |
Corrosion Fatigue
Corrosion fatigue is a special case of stress corrosion caused by the combined effects of cyclic stress and corrosion. No metal is immune from some reduction of its resistance to cyclic stressing if the metal is in a corrosive environment.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/faticor.htm
| |
Fretting Corrosion The rapid corrosion that occurs at the interface between contacting, highly loaded metal surfaces when subjected to slight vibratory motions is known as fretting corrosion.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/fretcor.htm
| |
Erosion Corrosion
Erosion corrosion is the result of a combination of an aggressive chemical environment and high fluid-surface velocities.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/eroscor.htm
| |
Dealloying Dealloying is a rare form of corrosion found in copper alloys, gray cast iron, and some other alloys. Dealloying occurs when the alloy loses the active component of the metal and retains the more corrosion resistant component in a porous "sponge" on the metal surface.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/dealloying.htm
| |
Hydrogen Damage Hydrogen embrittlement is a problem with high-strength steels, titanium, and some other metals. Control is by eliminating hydrogen from the environment or by the use of resistant alloys.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/hydrodam.htm
| |
Corrosion in Concrete
Concrete is a widely-used structural material that is frequently reinforced with carbon steel reinforcing rods, post-tensioning cable or prestressing wires. The steel is necessary to maintain the strength of the structure, but it is subject to corrosion.
detail explanation :
| |
Microbial corrosion (also called microbiologically -influenced corrosion or MIC) is corrosion that is caused by the presence and activities of microbes. This corrosion can take many forms and can be controlled by biocides or by conventional corrosion control methods.
detail explanation : http://corrosion.ksc.nasa.gov/microbial.htm
|
(sumber langsung dari : http://corrosion.ksc.nasa.gov/corr_forms.htm
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung spontan, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses kerusakannya. Korosi pada logam menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Hasil riset yang berlangsung tahun 2002 di Amerika Serikat memperkirakan kerugian akibat korosi yang menyerang permesinan industri, infrastruktur, sampai perangkat transportasi di negara adidaya tersebut mencapai 276 miliar dollar AS.Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau struktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktivitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang rusak akibat korosi, bahkan kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa, seperti kejadian runtuhnya jembatan akibat korosi, terjadinya kebakaran akiba kebocoran pipa gas karena korosi, dan meledaknya pembangkit tenaga nuklir akibat terjadinya korosi pada pipa uapnya
|
No comments:
Post a Comment