Friday, March 15, 2013

Cerita tentang sahabat gw Tijar Azhari dan kehidupan berorganisasi kami


Hari ini Jumat 15 Maret 2013 pukul 21.00 gw kaget dapet telpon dari sahabat lama gw Tijar Azhari. Gw kaget karena udah lama banget gak komunikasi. Tijar adalah sahabat gw sejak kelas 1 SMA dulu. Sempat Satu kelas sewaktu kelas 1 dan 2 SMA, lalu lanjut kuliah di tempat yang sama di UNJ, ngekost bareng, diospek bareng, kehabisan duit bareng, tidur di stasiun bareng, berwirausaha bareng, dan beruntung gak ada niat nikah bareng (karena kayaknya dia bakal nikah di usia yang lebih tua dari gw, hehehe).

Pilihan kami untuk satu kampus memang kami rencanakan sejak SMA dan berjalan sempurna. Pada Akhirnya  gw dan Tijar pun kuliah satu kampus meskipun di jurusan berbeda. Gw di Jurusan Teknik Mesin dan Tijar di Jurusan Teknik Elektro. Awal kuliah kita masih satu kosan hingga pada akhirnya di semester 3 kita mulai berbeda kesibukan. Tijar lebih memilih Pulang-Pergi Jakarta-Bekasi sedangkan  gw masih ngekost di tempat yang sama. Gw memanfaatkan keadaan gw sebagai anak kost untuk aktif di organisasi kampus sedangkan Tijar aktif di organisasi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Perihal pengalaman organisasi, Tijar gak diragukan lagi. Beda banget sama gw. Sejak SMA Tijar udah aktif organisasi dan menjadi ketua rohis SMAN 3 Karawang. Bukannya gw gak punya jabatan sih, karena pada periode yang sama gw juga menjabat sebagai wakil ketua Pramuka di SMA yang sama. Tapi ya gw gak meninggalkan kesan apa2 saat menjabat wakil ketua tersebut. Saat itu gw rada Bengal sih, daripada ikut latihan begituan ya gw prefer ngeband dan nongkrong2. :p . Gw terpilih mungkin karena menang populer doang saat itu (preeeeeeeet :D) . dan akhirnya gw sama sekali gak belajar berorganisasi dengan baik dan benar hingga masa jabatan gw berakhir. Dari situ gw memutuskan untuk tidak mengulangi hal yang sama ketika berorganisasi di kampus. Hal tersebut sangat bertolak beakang dengan totalitas Tijar dalam jalankan organisasinya. ( salutt :D )

Awal karir organisasi gw di kampus dimulai dengan gw ikut OPMAWA (organisasi pemerintahan mahasiswa) dan gw memilih di jalur eksekutif. Akhirnya gw bergabung dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Waktu itu gw jadi anggota departemen humas. Baru beberapa bulan jadi anggota, gw tepilih menggantikan Kepala Departemen dari angkatan senior yang Resign. Jabatan gw bertahan hingga masa kepengurusan angkatan gw (2 periode).  Disini gw bener-bener belajar berorganisasi dengan benar. semua gw pelajari detail dari dinamika organisasi,  jalur birokrasi, retorika, aksi, dan lain-lain. Sedangkan untuk UKM (Unit Kegiatan mahasiswa), gw ikut Unit Kesenian Mahasiswa Sub Unit Band. Ketika gw lagi getol-getolnya belajar organisasi di kampus, Tijar masih belum terdengar gaungnya. Tijar masih berkutat kuliah dan urus remaja masjid di tempat tinggalnya.

Pengalaman demi pengalaman terus gw dapatkan. Yang paling mengesankan adalah ketika gw dan teman gw Tommy, teman satu jurusan, satu angkatan, dan sesama anggota UKM yang baru dilantik terpilih untuk menjadi bagian dari tim paduan suara dalam acara pelepasan kontingen SeaGames di Istana Negara. Presiden, Ibu Negara, dan Menteri-menteri Kabinet Indonesia bersatu jilid I semuanya udah pernah gw salamin. Sampai disini Tijar masih belum ada tanda2 kehidupan. Hehehe :D

Selesai kepengurusan BEM Jurusan, gw bergabung di BEM Fakultas Teknik. Tapi karir organisasi gw disini sama sekali gak berarti. Gw stak karena kuliah yang mulai butuh konsentrasi tinggi. Akhirnya gw piih vakum. Dan ketika gw vakum, tanpa disangka-sangka akhirnya Tijar muncul ke permukaan dan mampu beradaptasi dengan cepat sehingga di awal kemunculannya Tijar langsung menjadi Ketua BPM-FT (lembaga Legislatif untuk lembaga eksekutif di lingkungan fakultas teknik). Karir organisasinya terus meningkat ke tingkat universitas.  Menjadi Sekjen Majelis Tinggi Mahasiswa, LDK, dan lain-lain. Untuk organisasi eksternal kampus, Tijar terpilih menjadi Ketua Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Koor.Kom Fakultas Teknik UNJ.

Akhirnya waktu mempertemukan kami kembali. Tijar yang sudah terlebih dahulu aktif di HMI mengajak gw untuk gabung. Gw tertarik karena pada saat itu gw liat terjadi perubahan dahsyat pada pemikiran Tijar. Gw berpikir itu efek atau pengaruh dari lingkungan organisasi HMI. Dan akhirnya gw pun bergabung. Banyak pengalaman berharga dari kebersamaan gw dan Tijar di HMI. Bikin seminar nasional bareng, ngerajut ide bareng buat ngembangin organisasi, dan sebagainya. Banyak waktu dihabiskan bersama disana..

Setelah berakhirnya periode kepengurusan di HMI, gw dan Tijar masih ada dalam nuansa bersama, tapi kondisi berbeda. Kali ini orientasi dalam isi kepala kami adalah usaha dan bisnis. Akhirnya kami bertemu dengan Akbar. Ide usaha kami sepakati untuk membuat usaha pencacahan sampah plastik. Setelah melewati berbagai proses panjang dan berliku, akhirnya kami bisa mengumpulkan modal dan membeli berbagai keperluan bisnis ini hingga benar-benar siap untuk beroperasi. Usaha sempat berjalan, Akan tetapi semua tidak sesuai harapan. Berbagai faktor dan tantangan sangat kuat melintangi langkah kami. Pikiran bercabang. Sulit untuk jalani bisnis dan skripsi bersamaan. Akhirnya kami sepakat tidak melanjutkan bisnis ini lagi.
Kebersamaan kami tidak berakhir disini. namun jalan hidup kami mengharuskan kami jalani hidup sendiri-sendiri. Bahasa kerennya sih yang terpisah Cuma badan, tidak pemikiran. :D . Akhirnya Tijar memutuskan untuk meninggalkan zona nyaman di asrama dan mulai belajar dengan keras untuk menguasai Total Mind Learning di tempat kerja barunya PT.Prima STudy. Entahlah itu ilmu apa. Mungkin next gw akan interview tijar buat jelasin total mind learning tersebut. Yang pasti itu ilmu mahal. :D hehe.

Akhirnya gw focus pada skripsi gw disini dan Tijar fokus pada pekerjaannya dan juga skripsinya. Hampir satu tahun kami tidak berjumpa hingga akhirnya kami berkomunikasi lagi tadi. Luar biasa perkembangan pemikiran yang terjadi antara kami. Ya sejauh ini kami masih memiliki kesamaan visi dan pandangan terhadap kehidupan. Hanya jalur penempaan diri dan struktur bahasa saja yang berbeda. Dan terakhir gw kutip kata-kata Tijar yang buat gw merinding : “dunia sudah semakin gila, tidak ada batas diantaranya. Ada yang akan tersisihkan, dan ada yang akan bertahan. Mereka yang tersisihkan adalah mereka yang tak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan mereka yang bertahan adalah mereka yang kreatif beradaptasi dengan arus kemajuan zaman yang sangat deras dan keras. Terus kembangin diri dan Kembangkan potensi bay!”.

Terimakasih sahabat





Tijar (kiri) dan Bayu (kanan)
dokumentasi @ seminar alat berat 16/04/2011

Wednesday, February 27, 2013

Cara buka file ms word yang belum disave atau belum ke-save




Kebayang gak sih Ketika sedang asik2 ngetik tugas kantor, tugas kuliah, ataupun skripsi di Microsoft word terus tiba-tiba computer hang, mati tiba2 karena mati listrik, atau disclose/restart paksa sama keponakan atau adik2 kamu yang masih unyu?. Dan saat itu ketikan kamu belum di-save dengan sengaja olehmu. Belum lagi kalo deadline kerjaannya tuh besok pagi  Atau bahkan beberapa jam lagi. Udah dibayangin? Gak kebayang betapa unyunya wajah kamu ngadepin kenyataan kaya gitu? :p

Yaudah jangan dibayangin terus tar kamu jadi unyu beneran :D . Nah jadi ternyata Microsoft word itu dilengkapi fitur Autosave/autorecover yaitu fitur yg ngesave data kamu per- suatu waktu tertentu (biasanya sih kalo standar tiap 10 menit sekali).

Nah sekarang gw mau sharing dikit tentang cara setting autosavenya ms word beserta cara buka file ketikan kamu yang belum kamu save tersebut. Oiya ms word yg gw pake yg 2007 ya.



Yang paling pertama tentu kamu buka ms word nya dulu. Selanjutnya buka file di no.1, dan klik word options di no.2.
Setelah itu setting autorecover timenya seperti terlihat di no.3. pilih setting waktu ms word km untuk ngesave tiap berapa menit sekalinya, dan kemudian pilih file folder buat tempat ngesave file kamu di no.4. Kalo intensitas ngetik kamu pake super speed alias ngebut, rekomendasi gw si pake 5 menit aja. Kalo biasa aja si cukup standar aja 10 menit sekali. Nah untuk no 4 sepertinya gak usah di rubah file folder locationnya. Yg penting cukup kamu inget aja file location tersebut untuk memudahkan kamu open file yang gak ke-save tadi. Setelah itu klik ok di no 5.





                Nah itu tadi cara setting biar kedepannya kamu ngetik dalam keadaan aman meskipun bahaya mati listrik, lupa ngesave, hang, dan musibah lain2nya selalu menghantui. Nah kalo udah disetting, next kalo km mengalami kejadian lupa save, kamu bisa buka ketikan kamu yang udah di-save otomatis oleh ms word tersebut. Caranya gampang, sama kayak open file biasa. Kamu cukup buka ms word kamu, terus pilih open. Cari folder tempat file yang di-save otomatis ms.word  seperti tertera di no.4 lalu klik dua kali.
Nikmati saat2  ngetik kamu tanpa perlu was2 data hilang karena musibah dan ngetik kerjaan dari awal lagi.
selamat mencoba!


_bayu hanggara_
Twitter : @hanggara77
 Facebook : Bayu Hanggara (ironman)

Friday, February 22, 2013

Share kejadian hipnotis ke murid gw, tentang : “arti kata peduli”.

kejadian yg paling melekat sampe detik ini adalah ketika seorang bocah sebelas tahun atau setara kelas 4 SD minta dihipnotis. Gw kaget banget. Kaget karena melihat usianya yg begitu belia menyatakan banyak beban pikiran yang mengganggu konsentrasi belajarnya. Terlintas rasa penasaran dalam batin dan pikiran gw tentang kehidupan bocah tersebut. “masa iya bocah seumuran dia bisa punya masalah complicated?” batin gw dalam hati. 

Oiya sebelumnya gw emang bisa hipnotis meskipun gak jago2 amat. Murid2 gw sering minta dihipnotis karena merasa bahwa setelah gw hipnotis ada sedikit kelegaan dan ada input pemikiran baru supaya lebih semangat belajar. Biasanya Mereka selalu minta dihipnotis ketika ada masalah yg gak bisa mereka ungkapkan secara sadar dan berujung mengganggu aktivitas belajar mereka. Gw bersyukur karena sejauh ini tujuan gw lakukan hipnotis semata2 adalah “hypnosis for education” dimana hipnotis yg gw lakukan bertujuan untuk pendidikan, ningkatin motivasi belajar, juga kualitas hidup.

Ada waktu berkala juga dimana gw hipnotis semua murid gw buat suntik motivasi via alam bawah sadar. Gw pengen Bantu melegakan beban pikiran manusia yg tertahan tak mampu diungkapkan yg berujung di stagnansi gagasan atau sering dibilang stack alias gak focus sama hal lain selain sama masalahnya. Makanya coba dikeluarkanlah beban2 tersebut melalui hipnotis.

Lanjut pada cerita gw hari ini, akhirnya gw putuskan untuk melakukan hipnotis ke bocah itu. Seperti biasa dimulai relaksasi hingga akhirnya si bocah pun tertidur. Mulailah gw gali informasi kehidupannya. Fyi penggalian informasi dilakukan untuk mencari sumber masalah dan meredakannya dengan penanaman pemikiran melalui sugesti yg akurat berdasarkan masalah tsb.

Yapz mulailah gw Tanya nama, sekolah, hubungan dengan teman2, dan keluarga. Sebut saja namanya Udin. Tinggal di Tanjung Priuk. Udin tinggal di panti tempat gw ngajar. Panti milik pemerintah yg concern handle masalah anak jalanan. Meskipun masih kuliah, dan di jurusan yg gak nyambung dengan hal ini, karena gw kul di jurusan teknik mesin, tapi entah kenapa gw sangat interest dalam fenomena social kyk gini.

Back to topic, Mulailah udin bercerita tentang kerasnya kehidupan dia di jalanan. Berawal dari Perceraian orangtuanya, udin jadi lebih sering nongkrong di jalan. Akhirnya mulailah udin tergiur aktivitas kawan2nya. Menjadi bajilo. kependekan dari “bajing loncat”. Inti dari pekerjaan bajilo adalah mencuri barang2 dari mobil yg melintas di wilayah mereka. Namun untuk kasus udin, dia menjadi bajilo spesialis besi atau baja.

Pendapatan perhari cukup menggiurkan, sekitar 20ribu sampe 200ribu. Yapz sebanding dengan tingkat kefatalan resikonya. Terpeleset dari mobil dan tergilas, jatuh menghantam aspal, dan kengerian lainnya. Teman perempuan udin, dian sedang dirawat di rumah sakit karena kaki dan tangannya patah ketika beraksi sebagai bajilo juga.

Gw sempet terpikir kemana ini orangtuanya yg dengan tega membiarkan anaknya “bermain-main” dalam keadaan dimana nyawa dipertaruhkan di jalanan. Kenapa saya sebut bermain2? Yapz karena kebutuhan udin bukan semata2 karena butuh uangnya, tapi butuh teman, butuh perhatian, juga butuh kasih sayang. Dan kesemuanya didapat udin dari kawan2 di jalanan. Hal ini berbeda dengan mayoritas murid saya yg lain yg usianya lebih dewasa. Mereka melakukan keiatan di jalanan memang dengan tujuan untuk mencari uang. Meski Banyak juga motif2 lainnya.

Akhirnya udin mulai mengenal jauh dunia jalanan. Perkenalan udin dengan dunia jalanan kian erat. Sehingga tiba pada suatu hari dimana Mulailah udin diperkenalkan “ngelem” oleh kawan2 jalanan. Penolakan yg udin coba lakukan malah berujung pemukulan. Akhirnya udin terbuai untuk mencobanya. “Terasa enak kak. Awalnya pusing tapi setelah itu enak kak ngayalnya” ujar udin. Mungkin itu keadaan “fly” nya. Dan akhirnya rutinitas tersebut sudah menjadi kebiasaan.
Terakhir, gw bertanya “udin tidur dimana?” degan nada lirih. “di kolong jembatan kak bareng temen2, pake terpal” jawabnya terputus2.

Gw stop pertanyaan gw dan mulai alihkan focus pikiran udin dengan sugesti pendekatan hubungan antara kebahagiaan dan kesengsaraan agar tertanam keinginan untuk lebih semangat belajar, dan tinggalkan kehidupan jalanannya.

Miris mendengar Udin yg masih belia sudah mengenal kerasnya jalanan. Teriris mendengar dirinya kurang perhatian hingga akhirnya berbantal aspal jalanan temukan kenyamanan.

Masih banyak udin2 lainnya di luar sana, di sekitar rumahmu, di sekitar sekolah, kampus dan kantormu. Banyak udin2 lainnya yg masih di jalanan untuk berbagai alasan. Apakah kita menyadarinya? Sudahkah kita coba ulurkan tangan?
Yapz uluran tangan tidak perlu hanya berisikan rupiah, namun bisa juga dengan senyuman dan sedikit pengetahuan/ilmu serta perhatian. Mungkin akan pendidikannya, keluarganya, dan lain sebagainya. Semoga ada sedikit kasih sayang dari kita untuk mereka.

Mari kita sama2 gali lagi arti kata peduli, , kembali telusuri makna cinta yg sebenarnya. .

(tulisan pendek bayu hanggara)

Sunday, June 17, 2012

Korosi Logam (Metal Corrosion)



Korosi Logam

Primary reference :

Fontana, Mars.G, Corrosion Engineering, Mc Graw-Hills, New york, 1987



Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai berbagai benda yang terbuat dari logam seperti  pagar halaman, pisau, paku, kawat, kerangka gedung bertingkat, kapal, dan berbagai jenis kendaraan, mengalami kerusakan pada permukaannya. Proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh reaksi kimia disebut korosi atau sering dikenal dengan bahasa "karatan". berikut beberapa contoh benda yang sudah terkorosi :


jembatan yang terkorosi
(sumber : kfk.kompas.com)
baut dan mur pagar halaman yang terkorosi
(sumber : doliphoto.wordpress.com)
bodi mobil yang terkorosi
(sumber : www.e-dukasi.net)


Menurut hasil penelitian, zat-zat kimia yang ada di lingkungan seperti H20 (air) dan O2 (oksigen) dapat menyebabkan kerusakan atau korosi pada logam. Ironisnya gas-gas hasil pembakaran minyak bumi ataupun kendaraan seperti CO2 (karbon dioksida) dan SO2 (Gas sulfur dioksida) dalam keadaan lembab atau hujan dapat membentuk asam karbonat atau asam sulfit yang juga dapat mempercepat korosi pada logam. 






Hasil pembakaran BBM pada kendaraan berupa asap merupakan salah satu pemicu korosi
(sumber : kompas.com)



Pengertian Korosi 


Korosi adalah proses perusakkan logam, dimana logam akan mengalami penurunan mutu (degradation) karena bereaksi dengan lingkungan baik itu secara kimia maupun elektrokimia pada saat pemakaiannya. Korosi (Perkaratan) merupakan reaksi redoks spontan antar logam dengan zat yang ada di sekitarnya dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki biasanya berupa oksida logam atau logam karbonat (karat). Korosi terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas oksigen di udara dan membentuk oksida logam. Mudah tidaknya suatu logam terkorosi dapat dipahami dari deret Volta ataupun nilai potensial elektrode standarnya, Eo.       (sumber: assembly.gov.nt.ca)

Sebagai contoh, logam besi (Fe) dengan potensial elektrode sebesar -0,44 lebih mudah terkorosi dibandingkan dengan logam emas yang memiliki potensial elektrode standar Eo sebesar +1,50.

Secara umum korosi logam melibatkan beberapa reaksi sebagai berikut:
1. Reaksi oksidasi logam pada anode:       L n+ + ne-

2. Reaksi reduksi pada katode yang mungkin terjadi adalah:

•   Reduksi O2 menjadi ion OH- (kondisi netral atau basa)

O2(aq) + H2O(I) + 2e-  2OH-(aq)

•   Reduksi O2menjadi H2O (kondisi asam)

O2(aq) + 4H+(aq) + 4e-  2H2O(I)

•   Evolusi/Pembentukan 

H22H+(aq) + 2e-  H2(g)

•   Reduksi Ion Logam

L3+(aq) + e-  L2+(aq)

•   Deposisi Logam

L+(aq) + e-  L(s)


 logam besi yang belum terkorosi                   Logam besi yang sudah terkorosi

(sumber: indonetwork.co.id) 


(sumber: http://kimia.upi.edu)


Perhatikan contoh reaksi korosi yang terjadi pada logam besi berikut:


Korosi Besi Pada Kondisi Netral Atau Basa
Korosi Besi Pada Kondisi Asam
Reaksi di Anode
Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e-
Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e-
Reaksi di Katode
½ O2(aq) + H2O(I) + 2e- → 2OH-(aq)                   
O2(aq) + 4H+(aq) + 4e- 2H2O(I)

Pada kondisi netral atau basa, ion Fe2+ dan OH- selanjutnya membentuk endapan Fe(OH)2.   Di udara, Fe(OH)2 tidak stabil dan membentuk Fe2O3 xH2O. Inilah yang disebut karat. Pada kondisi asam, banyaknya ion H+ memicu terjadinya reaksi reduksi lainnya yang juga berlangsung, yakni evolusi atau oembentukan hidrogen menurut persamaan reaksi: 2H+(aq) + 2e-  H2(g). Adanya 2 reaksi di katode pada kondisi asam menyebabkan lebih banyak logam besi yang teroksidasi. Hal ini menjelaskan mengapa korosi paku besi pada kondisi asam lebih besar daripada korosi dalam air.   




Faktor Yang Mempengaruhi Korosi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Korosi
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain:


1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan O2

Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. Reaksi yang terjadi ini merupakan sel Volta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). 

Logam besi tidaklah murni, melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara tidak merata dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial listrik antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak denan permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.


2. Keberadaan Zat Pengotor

Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa korosi semakin dipercepat.

pengotor yang mempercepat korosi pada permukaan logam
(sumber: http://rumahcor.com)


3. Kontak dengan Elektrolit

Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.

http://corrosion.ksc.nasa.gov/pittcor.htm
bangkai kapal di dasar laut yang telah terkorosi oleh kandungan garam yang tinggi
(sumber: http://www.diveholidayisle.com)

4. Temperatur

Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).


 
knalpot kendaraan bermotor yang mudah terkorosi akibat temperatur tinggi
(sumber: http://202.43.165.157/gramedia/otomotif/otoweb/index.php?)

5. pH

Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e-  H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.

korosi pada kondisi asam lebih cepat terjadi                          logam besi yang belum terkorosi pada kondisi netral
                                 










(sumber: http://www.cosmoeng.co.jp)

6. Metalurgi

• Permukaan logam

Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda potensial dan memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang terkorosi.


 
permukaan logam yang kasar cenderung mengalami korosi
(sumber: http://www.flickr.com)

• Efek Galvanic Coupling

Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat pada logam tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E° antara atom-atom unsur logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian rendah. Efek ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada daerah anode.


7. Mikroba

Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.

korosi pada permukaan logam yang disebabkan oleh mikroba
 
(sumber: http://gadang-e-bookformaterialscience.blogspot.com)
koloni bakteri Thiobacillus ferrooxidans pada permukaan logam besi yang terkorosi
 
(sumber: http://filebox.vt.edu)
koloni bakteri Thiobacillus thiooxidans yang dapat menyebabkan korosi pada logam
 
(sumber: http://textbookofbacteriology.net)

Faktor-faktor  yang mempengaruhi korosi di atas merupakan salah satu penentu dalam penamaan atau klasifikasi korosi. berdasarkan klasifikasi NASA, berikut jenis-jenis korosi pada logam :

Klasifikasi korosi

Bentuk-bentuk korosi yang dijelaskan di sini menggunakan terminologi yang digunakan di NASA-KSC. Ada beberapa metode yang sama validnya dalam pengklasifikasian korosi, dan tidak ada terminologi yang mutlak digunakan universal di dunia. Perlu diingat bahwa situasi tertentu dapat menyebabkan beberapa bentuk korosi pada bagian yang sama dari material.

Tabel berikut berisi gambar dan review dari jenis-jenis korosi berdasarkan terminologi yang digunakan NASA-KSC. Tulisan tetap dalam bahasa inggris dengan tujuan tetap mengedepankan esensi penelitian NASA.





IllustrationForm of Corrosion
Uniform Corrosion in Structural Steel









This is also called general corrosion. The surface effect produced by most direct chemical attacks (e.g., as by an acid) is a uniform etching of the metal.
Galvanic Corrosion of a Helicopter Rotor BladeGalvanic Corrosion
Galvanic corrosion is an electrochemical action of two dissimilar metals in the presence of an electrolyte and an electron conductive path. It occurs when dissimilar metals are in contact.
Crevice Corrosion of a Titanium Flange
Concentration cell corrosion occurs when two or more areas of a metal surface are in contact with different concentrations of the same solution.
Pitting Corrosion of Cast IronPitting Corrosion
Pitting corrosion is localized corrosion that occurs at microscopic defects on a metal surface. The pits are often found underneath surface deposits caused by corrosion product accumulation.
Pipe Flange CorrosionCrevice Corrosion
Crevice or contact corrosion is the corrosion produced at the region of contact of metals with metals or metals with nonmetals. It may occur at washers, under barnacles, at sand grains, under applied protective films, and at pockets formed by threaded joints.
Filiform Corrosion
Filiform Corrosion
This type of corrosion occurs on painted or plated surfaces when moisture permeates the coating. Long branching filaments of corrosion product extend out from the original corrosion pit and cause degradation of the protective coating.
Exfoliation of a Fire Hydrant
Intergranular Corrosion

Intergranular corrosion is an attack on or adjacent to the grain boundaries of a metal or alloy.
Stress Corrosion Cracking Cause by Pitting
Stress Corrosion Cracking
Stress corrosion cracking (SCC) is caused by the simultaneous effects of tensile stress and a specific corrosive environment. Stresses may be due to applied loads, residual stresses from the manufacturing process, or a combination of both.

Corrosion Fatigue in a Passenger JetCorrosion Fatigue
Corrosion fatigue is a special case of stress corrosion caused by the combined effects of cyclic stress and corrosion. No metal is immune from some reduction of its resistance to cyclic stressing if the metal is in a corrosive environment.

Fretting Corrosion of a Bearing SurfaceFretting Corrosion
The rapid corrosion that occurs at the interface between contacting, highly loaded metal surfaces when subjected to slight vibratory motions is known as fretting corrosion.
Erosion Corrosion
Erosion Corrosion
Erosion corrosion is the result of a combination of an aggressive chemical environment and high fluid-surface velocities.
Dealloying of a Copper Nickel AlloyDealloying
Dealloying is a rare form of corrosion found in copper alloys, gray cast iron, and some other alloys. Dealloying occurs when the alloy loses the active component of the metal and retains the more corrosion resistant component in a porous "sponge" on the metal surface.

Hydrogen BlisteringHydrogen Damage
Hydrogen embrittlement is a problem with high-strength steels, titanium, and some other metals. Control is by eliminating hydrogen from the environment or by the use of resistant alloys.

Rebar Corrosion in ConcreteCorrosion in Concrete
Concrete is a widely-used structural material that is frequently reinforced with carbon steel reinforcing rods, post-tensioning cable or prestressing wires. The steel is necessary to maintain the strength of the structure, but it is subject to corrosion.
detail explanation : 

Microbial Corrosion of a Fire Hydrant
Microbial corrosion (also called microbiologically -influenced corrosion or MIC) is corrosion that is caused by the presence and activities of microbes. This corrosion can take many forms and can be controlled by biocides or by conventional corrosion control methods.





Dampak Korosi

Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung spontan, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses kerusakannya. Korosi pada logam menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Hasil riset yang berlangsung tahun 2002 di Amerika Serikat memperkirakan kerugian akibat korosi yang menyerang permesinan industri, infrastruktur, sampai perangkat transportasi di negara adidaya tersebut mencapai 276 miliar dollar AS.


jembatan yang runtuh akibat korosi yang terjadi pada tiang penahannya

 
(sumber: http://www.matcoinc.com)

Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau struktur bangunan. Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktivitas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang rusak akibat korosi, bahkan kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa, seperti kejadian runtuhnya jembatan akibat korosi, terjadinya kebakaran akiba kebocoran pipa gas karena korosi, dan meledaknya pembangkit tenaga nuklir akibat terjadinya korosi pada pipa uapnya


korosi yang menyebabkan kebocoran pada pipa yang terbuat dari logam

 
(sumber: http://www.radarbuton.com)



Pencegahan Korosi

Kerusakan dan penanganan korosi pada benda-benda yang terbuat dari logam telah menelan biaya yang sangat besar, untuk itu diperlukan upaya pencegahan untuk meminimalisir biaya akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh korosi. Pecegahan terhadap korosi dapat dilakukan dengan perlindungan mekanis dan perlindungan elektrokimia. Perlindungan mekanis dilakukan dengan mencegah agar permukaan logam tidak bersentuhan dengan udara dan air, misalnya dengan pengecatan dan pelapisan dengan logam lain (penyepuhan). Contoh lapisan pelindung yang digunakan untuk mencegah kontak langsung dengan H2O adalah lapisan cat, lapisan oli dan gemuk, lapisan plastik, dan lapisan dengan logam lain, seperti Cr, Zn, dan Sn. Perhatikan tabel berikut!

Metode
Penggunaan
Keterangan
Lapisan cat
Kapal, jembatan, mobil
Lapisan cat mencegah kontak langsung besi dengan O2 dan H2O. Hanya jika cat tergores/terkelupas, maka korosi mulai terjadi dan dapat menyebar di bawah cat yang masih utuh.
Lapisan oli dan gemuk
Bagian bergerak dari mesin, seperti mesin mobil, barang-barang di dapur, seperti rak pengering
Lapisan oli dan gemuk mencegah kontak langsung besi dengan O2 dan H2O dan harus dioleskan secara berkala.
Lapisan Plastik
Barang-barang di dapur, seperti rak pengering
Lapisan plastik mencegah kontak langsung besi dengan O2dan H2O. Hanya jika plastik terkelupas, korosi mulai terjadi.
Pelapisan Sn
Kaleng makanan
Lapisan Sn dapat mencegah kontak langsung logam dengan O2 dan H2O. Akan tetapi, Sn (E° = - 0.14V) kurang reakstif dibanding Fe (E° = - 0.44V). Jadi apabila lapisan Sn tergores, maka besi dibawahnya mulai terkorosi.

Perlindungan elektrokimia dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi elektrolik (reaksi elektrokimia yang mengoksidasi logam). Perlindungan tersebut disebut juga perlindungan katode (proteksi katodik) atau perlindungan anode.


a. Perlindungan Katode

Perlindungan katode dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu:


1.  Menggunakan Logam Lain yang Lebih Reaktif Sebagai Anode 

Penggunaan logam lain yang lebih reaktif akan menempatkan logam sebagai penyuplai e- atau bertindak sebagai anode dalam sel elektrokimia korosi. 

Untuk memahami hal ini, ambil contoh penggunaan logam MG 
(E° = -2.37V).
untuk perlindungan logam Fe (E° = -0.44V). Mg akan bertindak sebagai anode yang teroksidasi, sedangkan Fe akan menjadi katode dimana reduksi oksigen berlangsung.

Anode          : Mg  Mg2+ + 2e-Katode (Fe)  : ½ O2(aq)2 + H2O(I) + 2e-  2OH-(aq)

 
pencegahan korosi pipa baja menggunakan metode proteksi katodik
dengan anode korban batang Mg

2.  Menyuplai Listrik dari Luar

Suatu sumber listrik dihubungkan ke tangki bawah tanah yang akan dilindungi dan ke anode inert, seperti grafit. Elektron akan mengalir dari sumber listrik ke anode inert. Reaksi oksidasi yang terjadi akan melepas e-, yang akan mengalir melalui elektrolit tanah menuju ke tangki yang bertindak sebagai katode. Metode ini disebut juga Impressed current cathodic protection (ICCP).

pipa minyak diproteksi menggunakan metode ICCP
 
(sumber: http://rizkisaputro.wordpress.com)
rectifier, yang berfungsi untuk menstabilkan arus listrik yang disuplai ke anode inert
 
(sumber: http://www.metalindoabadi.com)

daftar pustaka :